Contoh Soal Titrasi Asam Kuat Dan Basa Kuat

Contoh Soal Titrasi Asam Kuat Dan Basa Kuat

contoh soal titrasi asam kuat dengan basa kuat dan penyelesaiannya

Daftar Isi

1. contoh soal titrasi asam kuat dengan basa kuat dan penyelesaiannya


Perhatikkan data hasil titrasi larutan HBr dengan larutan Ba(OH)2 berikut !

Percobaan 1 :

Volume HCl = 25 ml
Volume Ba(OH)2 = 22 ml

Percobaan 2 :

Volume HCl = 25 ml
Volume Ba(OH)2 = 18 ml

Percobaan 3 :

Volume HCl = 25 ml
Volume Ba(OH)2 = 20 ml

Berdasarkan data tersebut, konsentrasi larutan HCl adalah....

Pertama, kita cari volume rata-rata dari HCl dan Ba(OH)2 !

- Volume HCl = 25+25+25 / 3 = 25 ml
- Volume Ba(OH)2 = 22+18+20 / 3 = 20 ml

Kemudian kita cari molaritas HCl dengan menggunakan rumus berikut :

V1 . M1 . n1 = V2 . M2 . n2
25 . 0,1 . 2 = 20 . M2 . 1
5 = 20 M2
M2 = 0,25 M
.
.
.
*jadikan yg terbaik
*maaf kalau salah
;)

2. buatlah contoh grafik titrasi asam kuat dan basa kuat! buatlah contoh grafik titrasi asam lemah dan basa kuat! buatlah contoh grafik titrasi basa lemah dan asam kuat! buatlah contoh grafik titrasi basa lemah dan asam lemah!


semoga membantu
belajar yg rajin ya dek

3. Tentukan indikator asam-basa yang digunakan pada:a. titrasi asam kuat oleh basa kuatb. titrasi asam lemah oleh basa kuatc. titrasi basa lemah oleh asam kuat​


Jawaban:

a. Titrasi asam kuat dengan basa kuat

- Indikator yang dapat digunakan adalah metil merah, bromtimol biru, dan fenolftalein (lebih tajam)

b. Titrasi asam lemah dengan basa kuat

- pH titik ekuivalen 8 – 9. - Indikator yang dapat digunakan adalah fenolftalein

C.Titrasi asam lemah dengan basa kuat

- Indikator yang dapat digunakan adalah fenolftalein.

Semoga membantu yaa(≧▽≦)


4. jelaskan perbedabaan kurva titrasi asam kuat-basa kuat ,asam lemah-basa kuat,dan asam kuat-basa lemahtlonh d jawabb ​


Jawaban:

1. Kurva titrasi adalah grafik sebagai fungsi pH dengan jumlah titran yang ditambahkan.

2. Asam kuat - basa kuat

Asam kuat adalah asam yang bila dilarutkan sepenuhnya terionisasi, dan menghasilkan banyak ion H⁺, sehingga membuat larutan menjadi turun pH-nya, hingga pH di bawah 5. ... Basa kuat adalah asam yang bila dilarutkan sepenuhnya terionisasi, dan menghasilkan banyak ion hidroksida atau OH⁻.

3. asam lemah - basa kuat

Basa kuat adalah asam yang bila dilarutkan sepenuhnya terionisasi, dan menghasilkan banyak ion hidroksida atau OH⁻. Pelarutan basa kuat membuat larutan menjadi naik pH-nya, hingga pH di atas 10.

4. asam kuat - basa lemah

sama seperti point' 3


5. Pada titrasi asam kuat dengan basa kuat akan dihasilkan zat yang bersifat ....


Netral, pH = 7 (sekitar 7) [titrasi: saat kedua larutan yang bereaksi berjumlah sama (n H+ = nOH-)]

Mohon koreksinya ya Kak! Semoga membantu menjadi lebih baik :) Tetap semangatt ^^

6. 1.Apa saja kesimpulan dari kurva titrasi asam kuat dengan asam lemah ? 2.Apa saja simpulan dari kurva titrasi basa kuat dengan asam kuat ? 3.Apa saja kesimpulan dari kurva titrasi basa kuat dengan asam lemah ? 4.Apa saja kesimpulan dari kurva titrasi asam lemah dengan basa kuat


Kurva titrasi ditunjukkan seperti pada gambar.

Penjelasan:

Titrasi konvensional dilakukan menggunakan buret dan Erlenmeyer sebagai tempat bereaksi dan reaksi kesetimbangan diamati dengan bantuan indicator. Pada titrasi dikenal titik ekivalen yaitu suatu keadaan dimana reaksi dalam keadaan setimbang (memiliki jumlah mol yang sama). Tidak semua Titik ekivalen dapat diamati dengan mata sehingga digunakan indikator untuk mengamati perubahan yang terjadi. Titik akhir titrasi merupakan suatu waktu dimana dihentikannya titrasi karena reaksi telah setimbang.titik akhir titrasi menunjukkan suatu titik ekivalen tetapi tidak benar – benar sama. Hal ini menyebabkan terjadinya kesalahan titrasi dikarenakan kelebihan jumlah mol dari titik ekivalen.

═══════════╣BelajarBersamaBRAINLY╠════════════      

Tetap semangat ya dalam belajar. Semoga jawaban ini bisa membantu. Untuk lebih memahami materi silahkan untuk mempelajari link dibawah ini  

https://brainly.co.id/tugas/29344645


7. fenolfatelein sering di gunakan sebagai indikator titrasi asam kuat dengan basa kuat karena


Karena trayek pHnya yg mendekati angka 7 yaitu 8-10.

8. Jelaskan indikator asam basa yang tepat untuk digunakan titrasi asam kuat oleh basa kuat​


Jawaban:

dengan menggunakan kertas lakmus untuk kertas biru, dan kertas merah untuk asam jika warnanya berubah seperti biru menjadi merah atau sebaliknya berarti itu asam/basa yang sebenarnya


9. Sebutkan 5 contoh titrasi 1. Asam kuat + basa kuat 2. Asam lemah + basa kuat 3. Basa lemah + asam kuat 4. Oksida basa + asam 5. Oksida asam + basa


HCl + NaOH->NaCl

CH3COOH+NaOH=Ch3COONa

H2SO4+NH4OH->(NH4)2SO4

CaO+HCl->CaCl2

Co2+OH - >Co3


10. pada titrasi asam kuat dengan basa kuat , garam yang terbentuk tidak akan terhidrolisis karena


Karena basa kuat dan asam kuat tidak bisa di pecah oleh air
yang bisa terurai adalah:
1.asam lemah+basa kuat
2.asam kuat+basa lemah
3.asam lemah basa lemah

11. samakah indikator yang digunakan pada asam titrasi asam lemah-basa kuat dengan titrasi basa lemah-asam kuat jelaskan ? tolong yaa teman2


berbeda
pada titrasi asam lemah-basa kuat = lakmus berwarna biru
sedangkan pada titrasi basa lemah-asam kuat = lakmus berwarna merah

12. Bila larutan asam kuat dititrasi dengan basa kuat memakai indikator pp,apakah tepat bila titrasi sebaliknya juga memakai pp


Bisa, jika asam kuat diberi indikator pp (tidak terjadi perubahan warna) setelah dititrasi dengan basa kuat maka warna berubah menjadi merah lembayung

Sebaliknya, jika basa kuat diberi indikator pp (larutan berubah warna menjadi merah lembayung) setelah dititrasi dengan asam kuat maka warna berubah menjadi bening


13. contoh soal titrasi asam kuat dengan basa lemah beserta penyelesaiannya


Perhatikan grafik titrasi asam lemah oleh basa kuat berikut! 

20 mL CH3COOH dititrasi menggunakan larutan NaOH 0,05 M. Konsentrasi larutan CH3COOH dan pH larutan pada titik C berturut-turut adalah....
A. 0,05 M, pH = 7
B. 0,10 M, pH < 7
C. 0,10 M, pH = 7
D. 0,15 M, pH > 7
E. 0,15 M, pH = 7

Pembahasan
Titrasi asam lemah dengan basa kuat.

CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O

Pada titik setara, titik C, larutan bersifat basa karena hidrolisis parsial dari garam yang terbentuk (CH3COONa). Sehingga pH > 7. 

Konsentrasi larutan CH3COOH:
Dengan rumus titrasi asam basa: 
V1 . M1 . n1 = V2 . M2 . n2

dengan n1 = n2 = 1 diperoleh:
( Pembahasan di atas)


14. Jika asam lemah (HA) di titrasi dengan basa kuat seh8ngga


Akan menghasilkan asam lemaj

15. pengertian titrasi asam lemah dengan basa kuat


Pengertian titrasi adalah suatu metode untuk mengukur jumlah pasti dari suatu larutan (biasanya konsentrasi) berdasarkan reaksi penetralan asam dengan basa. Dengan demikian pengertian dari titrasi asam lemah dengan basa kuat adalah reaksi penetralan larutan asam lemah dengan larutan basa kuat untuk menentukan konsentrasi larutan.

Pembahasan

Titrasi adalah cara analisis yang memungkinkan untuk mengukur jumlah pasti dari suatu larutan dengan mereaksikannya dengan larutan lain yang telah diketahui. Dalam metode titasi dikenal dengan istilah titran dan titrat. Titran merupakan larutan penitrasi yang dimasukkan ke dalam buret. Larutan ini sudah diketahui konsentrasinya. Titrat adalah larutan yang dititrasi, yaitu larutan yang ingin diketahui konsentrasinya. Titrat dimasukkan dalam erlenmeyer yang kemudian ditambahkan dengan beberapa tetes indikator.

Adapun cara melakukan titrasi ada beberapa tahapan, yaitu

1.Masukkan larutan penitrasi ke dalam buret. Larutan yang dimasukkan dalam buret adalah larutan yang sudah diketahui konsentrasinya.

2.Masukkan larutan yang dititrasi ke dalam erlenmeyer. Larutan dalam erlenmeyer merupakan larutan yang ingin diketahui atau dicari konsentrasinya.

3.Tetesi indikator pada larutan dalam erlenmeyer. Gunakan pipet tetes.

4.Proses titrasi, yaitu buka kran buret secara perlahan-lahan. Pastikan larutan dalam buret keluar tetes demi tetes ke dalam erlenmeyer. Erlenmeyer digoyang-goyang sehingga larutan penitrasi dapat larut dengan larutan dalam erlenmeyer.

Proses titrasi dihentikan, ketika sudah terjadi perubahan warna larutan dalam erlenmeyer. Perubahan warna ini menandakan telah tercapai titik ekuivalen.

5.Catat volume yang dibutuhkan larutan penitrasi dengan melihat volume yang berkurang pada buret.

Titrasi asam-basa ada beberapa macam. Berdasarkan kekuatan asam-basanya, maka titrasi asam-basa dibedakan menjadi tiga, yaitu:

A.Titrasi asam kuat dengan basa kuat.

Contoh: titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH

B.Titrasi asam lemah dengan basa kuat.

Contoh: titrasi larutan CH₃COOH dengan larutan NaOH

C.Titrasi basa lemah dengan asam kuat.

Contoh: titrasi larutan NH₄OH dengan larutan HCl

Pelajari lebih lanjut

1. Materi tentang pH larutan hasil titrasi: https://brainly.co.id/tugas/22505274

2. Materi tentang menentukan konsentrasi dengan metode titrasi: https://brainly.co.id/tugas/21449039.

3. Materi tentang menentukan volume titran: https://brainly.co.id/tugas/9548802.

Detil jawaban

Kelas: XI

Mapel: Kimia

Bab: stoikiometri larutan

Kode: 11.7.6

Kata kunci: titrasi, asam lemah, dan basa kuat


16. Jika asam lemah dititrasi dengan basa kuat maka apa yang terjadi selama titrasi berlangsung?


- Zat pentiter adalah basa kuat.

- Daerah perubahan pH drastis 7 – 10.

- pH titik ekuivalen 8 – 9.

- Indikator yang dapat digunakan adalah fenolftalein.

- Contoh: CH3COOH dengan NaOH.

#semogamenbantu :)


17. jelaskan titrasi untuk asam kuat dan basa kuat, serta berikan contohnya?


yaitu penetralan asam kuat dgn pnambahan basa kuat sedikit demi sedikit sampai tercapai titik ekuivalen ditandai mulai perubahan warna asam kuat brdasarkan indikator yg ditambahkan contoh:HCl dtetesi indikator penolpthalen kemudian dititrasi dgn NaOH akan trcapai titik ekuivalen ditandai perubahan warna HCl mjd kemerahanmaaf mencari poin aj ini

18. Jelaskan perbedaan dari titrasi asam lemah basa kuat dengan titrasi asam kuat basa lemah berdasarkan titik ekuivalen, sebelum titik ekuivalen, dan setelah titik ekuivalen!​


Penjelasan:

Pengertian Titrasi Asam-Basa

Titrasi asam-basa adalah prosedur yang dilakukan untuk menentukan kemolaran/kadar asam/basa berdasarkan reaksi netralisasi. Alat yang digunakan untuk melakukan titrasi disebut titrasimeter.Sebagaimana kita ketahui bahwa kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dari tiap liter larutan dan juga dapat digunakan untuk menentukan pengenceran dari suatu larutan. Rumus umumnya adalah sebagai berikut:

Di mana

M = kemolaran/molaritas (mol/L)

n = jumlah mol zat terlarut (mol)

V = Volume larutan/ruangan gas (L)

Rumus pengenceran larutan adalah sebagai berikut:

Percobaan Titrasi Asam-Basa

Percobaan dilakukan menggunakan sebuah indikator asam-basadan zat pentiter. Zat pentiter adalah zat yang mentitrasi suatu asam-basa yang akan ditentukan kemolarannya. Zat pentiter dibagi menjadi dua jenis yaitu :

Primer : ketelitian tinggi. Contoh : KHF (Kalium Hidrogen Falat)

Sekunder : kemolarannya ditentukan dengan larutan standar primer

Istilah dalam Percobaan Titrasi

Dalam melakukan percobaan titrasi, terdapat istilah-istilah penting yang perlu kita ketahui yaitu daerah perubahan pH drastis,titik ekuivalen,titik akhir titrasidan kurva titrasi.

Daerah perubahan pH drastis adalah daerah dimana penambahan sedikit tetes pentiter dapat mengubah warna indikator asam-basa.

Titik ekuivalen adalah titik di mana asam dan basa tepat habis bereaksi.

Titik akhir titrasi adalah titik di mana indikator asam-basa mengalami perubahan warna.

Kurva titrasi adalah grafik yang menyatakna perubahan pH pada penetesan asam dengan basa (atau sebaliknya). Kurva titrasi akan memudahkan kita menentukan titik ekuivalen dan titik akhir titrasi.

Terdapat 4 jenis titrasi asam-basa yang dapat dilakukan dalam percobaan yaitu asam kuat dengan basa kuat, basa kuat dengan asam kuat, asam kuat dengan basa lemah, basa lemah dengan asam kuat. Berikut jenis-jenis titrasi beserta kurva titrasi yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Langkah Melakukan Percobaan Titrasi dengan Baik

Percobaan titrasi harus dilakukan dengan benar dan sistematis. Berikut langkah-langkah melakukan percobaan titrasi dengan baik dan benar :

Larutan yang akan diteteskan dimasukkan ke dalam buret (pipa panjang berskala), inilah yang disebut peniter.

Larutan yang akan dititrasi dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dengan mengukur volumenya terlebih dahulu memakai pipet volume.

Memberikan beberapa tetes indikator pada larutan yang dititrasi, pilih indikator dengan perubahan warna titik ekuivalen.

Lakukan titrasi, yaitu larutan yang berada dalam buret diteteskan perlahan-lahan melalui keran ke dalam Erlenmeyer sambil digoyang agar merata. Penambahan peniter dihentikan ketika sudah terjadi perubahan warna yang tidak hilang ketika larutan digoyangkan, yang menandakan telah mencapai titik akhir.

Mencatat volume yang dibutuhkan peniter dengan melihat volume yang berkurang pada buret setelah titrasi.

Sudah dijelaskan sebelumnya bahwa titrasi dilakukan untuk menghitung derajat asam/basa atau kemolaran suatu larutan. Sebagaimana kita ketahui bahwa untuk menentukan derajat asam/basa disebut dengan pH. Ada dua pH yaitu pH asam atau pH basa. Di mana:

pH = 1-6 (daerah asam. pH = 1 disebut asam kuat)

pH = 7 ( daerah netral)

pH= 8-14 ( daerah basa. pH = 14 disebut basa kuat).

Solusi SUPER untuk menentukan pH campuran dua larutan adalah sebagai berikut:

Jika konsentrasi H+ campuran dua larutan asam kuat yang memiliki pH yang berbeda adalah:

Konsentrasi OH– campuran dua larutan basa kuat yang memiliki pH yang berbeda adalah:

Yuk, Kerjakan Contoh Soalnya

Contoh Soal 1

Diketahui sampel Ba(OH)2sebanyak 25 mL tetap dititrasi oleh 100 mL HCl 0,1 M, tentukan konsentrasi sampel tersebut!

Penyelesaian:

Diketahui : V Ba(OH)2= 25 mL

V HCl = 100 mL

M HCl = 0,1 M

Elektron valensi HCl = 1

Elektron valensi Ba(OH)2= 2

Ditanyakan: Molaritas pada Ba(OH)2

Jawab:

Jadi, nilai kemolaran pada larutan Ba(OH)2adalah 0,1 M.

Contoh soal 2

Sebuah larutan HCL dengan Volume 100 mL dan memiliki pH sebesar 4 ditetesi dengan larutan HCl yang memiliki pH=3. Tentukan nilai pH dari campuran kedua larutan tersebut.

Penyelesaian:

Diketahui:

Kedua larutan tersebut adalah HCl dimana HCl adalah asam kuat. Apabila asam kuat dengan asam kuat dicampurkan maka dapat ditentukan pH campurannya menggunakan persamaan:

Cari dulu nilai molnya menggunakan persamaan:

Jadi, pH campuran dari larutan asam kuat tersebut adalah 3,25

maaf apa bila saya salah


19. Grafik berikut yang menunjukkan kurva titrasi basa kuat dengan asam kuat adalah​


Jawaban:

d

Penjelasan:

karena berupa asam kuat. berarti pH pada grafik harus menunjukkan angka d bawah 7. misalnya hcl atau h2so4.. ph nya sekitar 2.5.. pada volume basa kuat sama dengan 0. pH awal harus menunjuk di angka sekitar 2.5 atau 3.. dan nilai pH akan semakin meningkat seiring bertambahnya volume basa yg dtambahkan pd saat tirasi berlangsung. hingga tercapai titik akhir titrasi yaitu pada pH netral..


20. sebutkan tiga indikator yang digunakan dalam titrasi asam kuat dengan basa kuat?


Pakai ekstrak kunyit,bunga kembang sepatu, dan kertas lakmus menurut saya

21. sebutkan indikator asam basa yang tepat untuk digunakan titrasi asam kuat oleh basa kuat!jelaskN


dengan menggunakan kertas lakmus,untuk kertas biru untuk basa ,dan kertas merah untuk asam jika ,jika warna nya berubah seperti biru menjadi merah atau sebaliknya berarti itu asam/basa yg sebenarnya

moga membantu maaf kalo salah

22. mengapa pada saat titrasi asam lemah dengan basa kuat di pergunakan indikator fenoltalein, indikator yang sama seperti saat melakukan titrasi asam kuat demgan baaa kuat?


fenolftalein dijadikan indokator karena dapat berubah warna ketika ditetesi asam maupun basa. saat titrasi asam kuat dan basa kuat dapat digunakan indikator seperti bromtimol biru

23. 1.suatu titrasi asam-basa menghasilkan larutan penyangga asam a)larutan apa yan di titrasi, asam atau basa? yang lemah atau kuat? b)larutan apa yang di tempatkan dalam buret(titran), asam atau basa? yang lemah atau kuat


a) larutan yang di titrasi adalah asam, asam lemah karena sesuai rumus jika hasilnya asam maka [H+] = Ka  x n asam lemah/sisa garam
b) Basa , basa kuat karena syarat larutan buffer adalah asam lemah + basa kuat/ asam kuat + basa lemah

24. Sebutkan 5 contoh titrasi 1. Asam kuat + basa kuat 2. Asam lemah + basa kuat 3. Basa lemah + asam kuat 4. Oksida basa + asam 5. Oksida asam + basa


Asam Kuat :

1. Asam klorida (HCl)

2. Asam nitrat (HNO3)

3. Asam sulfat (H2SO4)

4. Asam bromida (HBr)

5. Asam iodida (HI)

6. Asam klorat (HClO3)

7. Asam perklorat (HClO4)

Asam lemah :

1. Asam format (HCOOH)

2. Asam asetat (Asam cuka) (CH3COOH)

3. Asam fluorida (HF)

4. Asam karbonat (H2CO3)

5. Asam sitrat (C6H8O7)

6. Asam sianida (HCN)

7. Asam nitrit (HNO3)

8. Asam borat (H2Bo3)

9. Asam silikat (H2SIO3)

10. Asam antimonit (H2SbO3)

11. Asam antimonat (H2SbO4)

12. Asam stanat (H2SnO3)

13. Asam stanit (H2SnO2)

14. Asam plumbat (H2PbO3)

15. Asam plumbit (H2PbO4)

16. Asam oksalat (H2C2O4)

17. Asam benzoat (C6H5COOH)

18. Asam hipoklorit (HClO)

19. Asam sulfit (H2SO3)

20. Asam sulfida (H2S)

21. Asam fosfit (H3PO3)

22. Asam fosfat (H3PO4)

23. Asam arsenit (H3AsO3)

24. Asam arsenat (H3AsO4)

25. Asam flosianat (H5CN)

26. Asam finol (C6H5OH)

27. Asam askorbat (C5HO6)

28. Asam laktat (C3H5O3)

Basa kuat :

1. Litium hidroksida (LiOH)     

2. Natrium hidroksida (NaOH)

3. Kalium hidroksida (KOH)    

4. Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)

5. Rubidium hidroksida (RbOH)

6. Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)

7. Sesium hidroksida (CsOH)

8. Barium hidroksida (Ba(OH)2)

9. Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)

10. Berilium hidroksida Be(OH)2)

Basa lemah :

1. Amonium hidroksida (NH4OH)

2. Aluminium hidroksida (Al(OH)3)

3. Besi (III) hidroksida (Fe(OH)3)

4. Amoniak (NH3)

5. Besi (II) hidroksida (Fe(OH)2)

6. Karbosium hidroksida (CA(OH)3)

7. Nikel hidroksida (Ni(OH)2)

8. Seng hidroksida (Zn(OH)2)

9. Kadmium hidroksida (Cd(OH)2)

10. Bismut hidroksida (Bi(OH)3)

11. Perak hidroksida (Ag(OH))

12. Emas (I) hidroksida (Au(OH))

13. Emas (III) hidroksida (Au(OH)3)

14. Tembaga (I) hidroksida (Cu(OH)2)

15. Tembaga (II) hidroksida (Cu(OH))

16. Raksa (I) hidroksida (Hg(OH))

17. Raksa (II) hidroksida (Hg(OH)2)

18. Timah (II) hidroksida (Sn(OH)2)

19. Timah (IV) hidroksida (Sn(OH)4)

20. Timbal (II) hidroksida (Pb(OH)2)

21. Mangan hidroksida (Mn(OH)2)

22. Kobalt (III) hidroksida (Co(OH)3)

23. Kobalt (II) hidroksida (Co(OH)2)

24. Anilia (C6H5NH2)

25. Dimetilamina ((CH3)2 NH)

26. Hidrasim (H2NNH2)

27. Hidroksilamida (HONH2)

28. Metilamina (CH3 NH2)

29. Urea (H2NCONH2)

30. Glukosa (C6H2O6)

31. Metil hidroksida (CH3OH)


25. indikator yg sering digunakan dalam titrasi asam kuat dengan basa kuat karena lebih tajam warnanya adalah


pH meter. Semoga bisa membantu...indikatornya pH meter

26. Jelaskan apa sebab pada titrasi asam kuat dengan basa kuat pH pada titik ekivalen sama dengan 7?


Jadi pd titik ekivalen jumlah mol asam kuat = jumlah mol basa kuat dan yg terbentuk adalah garam netral dgn pH = 7


#ChemistryIsFunKarena titik ekivalen sendiri adalah keadaan dimana mol H+ dengan mol OH- adalah sama. Maka keadaan dimana mol H+ dan mol OH- sama adalah pada pH 7

27. Titrasi berikut ini yang memiliki titik ekuivalen lebih dari 7 adalah .... Pilih jawaban A. Titrasi asam lemah oleh basa lemah B. Titrasi asam lemah oleh basa kuatC. Titrasi asam kuat oleh basa lemah D. Titrasi basa lemah oleh asam kuat E. Titrasi asam kuat oleh basa kuat​


Jawaban:

B. Titrasi asam lemah oleh basa kuat

Penjelasan:

Titrasi asam lemah dengan basa kuat akan menghasilkan garam yang bersifat basa sehingga pada titik ekuivalen, pH larutan lebih besar dari 7 (pH > 7).


28. sebutkan indikator asam basa yang tepat untuk digunakan titrasi asam kuat oleh basa kuat! tolong bantu segera!!


kertas lakmus,bromtimol biru

29. bagaimana gambar grafik titrasi: 1. asam kuat dengan basa lemah 2. basa kuat dengan asam lemah


semoga membantu
belajar yg rajin yadek

30. Indikator apa yang digunakan dalam titrasi basa kuat dengan asam kuat?


phenolptalein, Metil jingga , Brom timolbiru

31. Apa yg dimaksud dengan titrasi a. Asam kuat dengan asam kuat b. Asam kuat dengan basa lemah c. Asam lemah dengan basa lemah


titrasi adalah penambahan larutan dengan tujuan mempertahan kan PH larutan

A.) Asam kuat dengan basa kuat = netral
B.) Asam kuat dengan basa lemah = Asam kuat
C.) asam lemah dengan asam lemah = netral

32. contoh titrasi basa dan lemah dengan asam kuat


Titrasi Asam Basa

 

Titrasi asam-basa sering disebut juga dengan titrasi netralisasi. Dalam titrasi ini, kita dapat menggunakan larutan standar asam dan larutan standar basa. Pada prinsipnya, reaksi yang terjadi adalah reaksi netralisasi yaitu :



Reaksi netralisasi terjadi antara ion hidrogen sebagai asam dengan ion hidroksida sebagai basa dan membentuk air yang bersifat netral. Berdasarkan konsep lain reaksi netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor proton (asam) dengan penerima proton (basa).

Dalam menganalisis sampel yang bersiaft basa, maka kita dapat menggunakan larutan standar asam, metode ini dikenal dengan istilah asidimetri. Sebaliknya jika kita menentukan sampel yang bersifat asam, kita akan menggunkan lartan standar basa dan dikenal dengan istilah alkalimetri.

Dalam melakukan titrasi netralisasi kita perlu secara cermat mengamati perubahan pH, khususnya pada saat akan mencapai titik akhir titrasi, hal ini dilakukan untuk mengurangi kesalahan dimana akan terjadi perubahan warna dari indikator lihat Gambar 15.16.



Gambar 15.16. Titrasi alkalimetri dengan larutan standar basa NaOH

Analit bersifat asam pH mula-mula rendah, penambahan basa menyebabkan pH naik secara perlahan dan bertambah cepat ketika akan mencapai titik ekuivalen (pH=7). Penambahan selanjutnya menyebakan larutan kelebihan basa sehingga pH terus meningkat. Dari Gambar 15.16, juga diperoleh informasi indikator yang tepat untuk digunakan dalam titrasi ini dengan kisaran pH pH 7 – 10 (Tabel 15.2).

Prinsip Titrasi Asam basa

Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya.

Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”.

Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titrant.

Cara Mengetahui Titik Ekuivalen

Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa.

1. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titrant untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalent”.

2. Memakai indicator asam basa. Indikator ditambahkan pada titrant sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi kita hentikan.

Pada umumnya cara kedua dipilih disebabkan kemudahan pengamatan, tidak diperlukan alat tambahan, dan sangat praktis.

Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indicator yang perbahan warnanya dipengaruhi oleh pH. Penambahan indicator diusahakan sesedikit mungkin dan umumnya adalah dua hingga tiga tetes.

Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik equivalent, hal ini dapat dilakukan dengan memilih indicator yang tepat dan sesuai dengan titrasi yang akan dilakukan.

Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indicator disebut sebagai “titik akhir titrasi”.

Rumus Umum Titrasi

Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalent asam akan sama dengan mol-ekuivalent basa, maka hal ini dapat kita tulis sebagai berikut:

mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basa

Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara Normalitas dengan volume maka rumus diatas dapat kita tulis sebagai:

NxV asam = NxV basa

Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion OH pada basa, sehingga rumus diatas menjadi:

nxMxV asam = nxVxM basa

keterangan :
N = Normalitas
V = Volume
M = Molaritas
n = jumlah ion H+ (pada asam) atau OH – (pada ba


33. Penggunaan indikator metil merah dalam titrasi asam kuat dengan basa kuat tidak sesuai karena


Jawaban:

Titrasi asam kuat - basa kuat

Salah satu contoh titrasi asam kuat dengan basa kuat adalah titrasi antara larutan HCl dengan larutan NaOH. Pada saat titik ekuivalen tercapai, semua larutan HCl habis bereaksi dengan larutan NaOH membentuk garam NaCl dan air. Oleh karena garam NaCl tidak terhidrolisis maka pH larutan pada titik ekuivalen adalah 7. Titik ekuivalen pada titrasi ini dapat diamati dengan indikator metil merah , bromtimol biru dan fenoftalein.

b. Titrasi basa kuat - asam kuat

Salah satu contoh titrasi basa kuat dengan asam kuat adalah titrasi antara larutan KOH dengan larutan HCl. Pada saat titik ekuivalen tercapai, semua larutan KOH habis bereaksi dengan larutan HCl membentuk garam KCl dan air. Oleh karena garam KCl tidak terhidrolisis maka pH larutan pada titik ekuivalen adalah 7. Titik ekuivalen pada titrasi ini dapat diamati dengan indikator metil merah , bromtimol biru dan fenoftalein.

c. Titrasi asam lemah - basa kuat

Salah satu contoh titrasi asam lemah dan basa kuat adalah titrasi antara larutan CH₃COOH dengan larutan NaOH. Pada saat titik ekuivalen tercapai, semua larutan CH₃COOH habis bereaksi dengan larutan NaOH membentuk garam CH₃COONa dan air. Oleh karena garam CH₃COONa terhidrolisis sebagian dan bersifat basa maka pH larutan pada titik ekuivalen lebih besar dari 7. Titik ekuivalen pada titrasi ini dapat dapat diamati dengan indikator fenoftalein.

d. Titrasi basa lemah - asam kuat

Salah satu contoh titrasi basa lemah dengan asam kuat adalah titrasi antara larutan NH₄OH dengan larutan HCl. Pada saat titik ekuivalen tercapai, semua larutan NH₄OH habis bereaksi dengan HCl membentuk garam NH₄Cl dan air. Oleh karena garam NH₄Cl terhidrolisis sebagian dan bersifat asam maka pH larutan pada titik ekuivalen kurang dari 7. Titik ekuivalen pada titrasi ini diamati dengan indikator metil merah.


34. pengertian titrasi basa lemah dengan asam kuat


Reaksi penetralan yang terjadi antara asam kuat dan basa lemah. Contoh: titrasi HCl dengan NH4OH

35. Jika asam lemah (HA) di titrasi dengan basa kuat sehingga


terbentuk larutan penyangga

sekian, semoga bermanfaat

36. menghitung ph titrasi asam dan basa kuat


asam kuat dan basa kuat bereaksi membentuk garam yang tidak terhidrolisis dalam air sehingga pH nya netral atau sama dengan 7

37. Pada titrasi asam basa dan asam kuat maka indikator yg tepat adalah


Indikator yang dapat digunakan pada titrasi asamkuat + basa kuat adalah fenolftalein. Untuk titrasi asam kuat oleh basa kuat, besarnya pH saat titik ekuivalen adalah 7.

@kimiaischemistry

38. Jika suatu asam lemah diprotik dititrasi dengan basa kuat, maka titrasi berlangsung dalam 1 tahap SEBAB Basa kuat bersifat sangat reaktif


Pernyataan :
Jika suatu asam lemah diprotik dititrasi dengan basa kuat, maka titrasi berlangsung dalam 1 tahap
- SALAH -
Karena asam lemah diprotik dititrasi dengan basa kuat terjadi dalam 2 tahap


Alasan :
Basa kuat bersifat sangat reaktif
- BENAR -

Jawaban : D. Pernyataan salah dan alasan betulAsam lemah diprotik (H₂X) apabila dititrasi dengan suatu basa, maka titrasi akan berlangsung dalam 2 tahap.

Larutan basa kuat sangat reaktif.

39. Pada titrasi asam kuat dengan basa kuat berapakah ph yang diperoleh pada saat titik ekuivalensi tercapai


Sejak manusia dapat berbudidaya tanaman dan hewan, hasil produksi panen menjadi berlimpah.

40. Istilah indikator dalam titrasi asam basa adalah zat yang dapat berubah warna dalam suasana yang berbeda. Indikator yang sering digunakan dalam titrasi asam kuat dengan basa kuat adalah


Indikator yang dapat digunakan pada titrasi ini adalah fenolftalein. Untuk titrasi asam kuat oleh basa kuat, besarnya pH saat titik ekuivalen adalah 7.

@kimiaischemistry

Video Terkait

Kategori kimia